Halaman
Pencemaran
Lingkungan
Istilah-istilah Penting
Pencemaran, Air, Udara, Tanah,
Lingkungan, Polutan, Tercemar, Ekosistem,
Limbah, Limbah Rumah Tangga,
Limbah Industri, dan Limbah Pertanian.
Bab
3
Sumber:
Biologi, 2010
48
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
M
anusia mempunyai keinginan
untuk meningkatkan kesejahte-
raan hidup. Bagaimana caranya?
Diantaranya dengan mendirikan pabrik-
pabrik yang dapat mengolah hasil alam
menjadi bahan pangan dan sandang.
Pesatnya kemajuan teknologi dan in-
dustrialisasi berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan. Munculnya pabrik-pabrik yang
menghasilkan asap dan limbah buangan
dapat mengakibatkan pencemaran ling-
kungan.
Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa hal yang terjadi di lingkungan
kita. Gambaran tentang apakah itu? Coba pikirkan.
Sumber:
Biologi, 2010
Ayo Amati
Terjadinya perubahan lingkungan akan memengaruhi keberadaan atau
kelangsungan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Makhluk hidup pada
suatu lingkungan selalu tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena
itu, apabila ada salah satu komponen yang berubah, maka akan menyebabkan
perubahan pada makhluk hidup lain yang tidak mampu beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi. Coba perhatikan kedua gambar berikut.
Ayo Kita Pelajari
•
Pencemaran air
•
Pencemaran udara
•
Pencemaran tanah
Mengapa Penting?
•
Untuk mengetahui dan
menjelaskan jenis-jenis
pencemaran, sumber
pencemar, dampaknya
dan juga bagaimana
cara mengatasi atau
mengurangi pencemaran.
49
Ilmu Pengetahuan Alam
Sumber: Depdiknas, 2009
Gambar 3.1 Daun yang jatuh ke sungai
Sumber: Depdiknas, 2009
Gambar 3.2 Seseorang yang membuang sampah ke
sungai
Apa perbedaan dari kedua gambar tersebut? Coba carilah perbedaan
mengenai akibat yang ditimbulkan dari dua kejadian tersebut. Pada Gambar 3.1,
beberapa daun jatuh dari pohon ke sungai. Daun-daun tersebut akan terbawa air
sungai dan tidak menyebabkan bau dan air tetap jernih. Akan tetapi, pada Gambar
3.2 sampah-sampah yang dibuang ke sungai akan menghambat arus sungai dan
dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan menyebabkan air menjadi keruh.
Hal ini akan memengaruhi kehidupan makhluk hidup yang berada di sungai.
A. Definisi
Pencemaran
Berikan contoh lain mengenai tergang-
gunya keseimbangan lingkungan karena
aktivitas manusia.
Keinginan manusia untuk meningkat-
kan kesejahteraan hidup, akan memaksa-
nya mendirikan pabrik-pabrik yang dapat
mengolah hasil alam menjadi bahan
pangan dan sandang. Dengan pesatnya
kemajuan teknologi dan industrialisasi,
akan berpengaruh terhadap kualitas ling-
kungan. Munculnya pabrik-pabrik yang
menghasilkan asap dan limbah buangannya
mengakibatkan pencemaran lingkungan di
sekitarnya.
Sumber: www.wikipedia.org
Gambar 3.3 Limbah Pabrik
50
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
Pencemaran lingkungan merupakan
satu dari beberapa faktor yang dapat
memengaruhi kualitas lingkungan. Pen-
cemaran lingkungan (
environmental po-
llution
) merupakan segala sesuatu baik
berupa bahan-bahan fisika maupun kimia
yang dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem. Menurut UU RI Nomor 23
Tahun 1997, pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Jadi, pencemaran
lingkungan terjadi akibat dari kumpulan
kegiatan manusia (
populasi
) dan bukan
dari kegiatan perorangan (
individu
). Selain
itu, pencemaran dapat diakibatkan oleh
faktor alam, contoh gunung meletus
yang menimbulkan abu vulkanik. Seperti
meletusnya Gunung Merapi.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan
hidup makhluk hidup disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu,
suara, radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan.
Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan?
1)
k
adarnya melebihi batas kadar normal atau diambang batas;
2)
ber
ada pada waktu yang tidak tepat;
3)
ber
ada pada tempat yang tidak semestinya.
Manusia tidak dapat mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan
oleh faktor alam. Tetapi manusia, hanya dapat mengendalikan pencemaran yang
diakibatkan oleh faktor kegiatannya sendiri. Seperti limbah rumah tangga, industri,
zat-zat kimia berbahaya, tumpahan minyak, asap hasil pembakaran hutan dan
minyak bumi serta limbah nuklir. Untuk memahami tentang pencemaran, lakukan
kegiatan berikut.
Di lingkungan terdapat
faktor abiotik dan biotik
yang menyusunnya.
Keseimbangan lingkungan
hanya dapat terwujud
apabila ada keselarasan
antara faktor abiotik dan
faktor biotik
Sumber: Encarta Encylpoedia, 2005
Gambar 3.4 Gunung meletus
51
Ilmu Pengetahuan Alam
Kegiatan 3.1 Mengetahui tentang pencemaran lingkungan
1.
Siapk
anlah air dari selokan depan sekolahmu sebanyak 100 mL, air
dari sumur sekolah 100 mL, dan air mineral 100 mL.
2.
Siapk
an kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru sebanyak
masing-masing 3 lembar.
3.
Siapk
an tiga buah gelas kimia berukuran 250 mL, dan berikanlah label
pada gelas masing–masing dengan tabel A, B, dan C.
4.
M
asukkan air selokan ke dalam gelas kimia berlabel A, air sumur ke
dalam gelas kimia berlabel B, dan air mineral pada gelas berlabel C.
5.
P
eriksalah keasaman dari masing-masing air dengan menggunakan
kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Amati warna kertas
lakmus sebelum dimasukkan dan sesudah dimasukkan pada gelas
kimia. Diskusikan hasilnya dengan temanmu dalam kelompok.
Ayo Kita Lakukan
B. Pencemaran
Air
Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk
hidup selalu membutuhkan air, termasuk
manusia. Kita sangat membutuhkan air
bersih untuk berbagai kegiatan, antara lain
minum, mandi, mencuci, memasak, dan
sebagainya. Salah satu ciri air bersih adalah
tidak tercemar. Bagaimana air dikatakan
tercemar? Air dikatakan tercemar apabila air
itu sudah berubah, baik warna, bau, maupun
rasanya. Sesuai dengan hasil kegiatanmu,
air yang tercemar memiliki keasaman yang
berbeda dengan air yang tidak tercemar.
Pencemaran air, yaitu masuknya
makhluk hidup, zat, energi atau komponen
lain ke dalam air. Akibatnya, kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Sumber: Geografi SMP, 2005
Gambar 3.5 Mencari air bersih
52
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
Pencemaran air merupakan kondisi air yang menyimpang dari sifat-sifat air
dari keadaan normal. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut ataupun
sungai. Apabila perairan tercemar, maka keseimbangan ekosistem di dalamnya
juga akan terganggu. Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik,
di antaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen
logam berat ini berasal dari kegiatan industri. Kegiatan industri yang melibatkan
penggunaan logam berat, antara lain industri tekstil, pelapisaan logam, cat/tinta
warna, percetakan, bahan agrokimia, dan lain-lain. Beberapa logam berat ternyata
telah mencemari air di negara kita, melebihi batas yang berbahaya bagi kehidup-
an (Wisnu,1995).
1. Faktor
Penyebab
Pencemaran
Air
Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-
rawa, danau, dan laut. Bahan pencemaran air dapat berasal dari limbah industri,
limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.
a.
Limbah I
ndustri
Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu,
kita harus mencegahnya agar tidak membuang air limbah industri ke saluran
umum. Kegiatan industri selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), juga
menghasilkan produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah. Jenis limbah
yang berasal dari industri dapat berupa limbah organik yang bau seperti limbah
pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas. Selain itu, limbah anorganik berupa
cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang, berbau
menyengat. Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik
cat, limbah pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain. Jika
limbah industri tersebut dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan
pencemaran air dan merusak atau memusnahkan organisme di dalam ekosistem
tersebut.
Limbah industri yang berupa logam berat sering dialirkan ke sungai,
sehingga sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat adalah raksa, timbal,
dan kadmium di mana ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila
mengonsumsinya. Misalnya, pencemaran raksa yang terjadi di Minamata, Jepang.
Para nelayan di sekitar teluk Minamata memakan ikan yang tercemar raksa.
Akibatnya, mereka mengalami kerusakan saraf yang disebut penyakit Minamata.
Lebih dari delapan puluh orang yang meninggal akibat penyakit ini.
53
Ilmu Pengetahuan Alam
b.
Limbah
Rumah Tangga
Coba perhatikan kegiatan yang
terjadi di dalam rumah tangga, pasar,
perkantoran, rumah makan, penginapan,
dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan di
tempat tersebut akan menghasilkan
sampah/limbah yang dinamakan limbah
rumah tangga. Limbah rumah tangga
merupakan limbah yang berasal dari
hasil samping kegiatan perumahan.
Seperti limbah rumah tangga, pasar,
perkantoran, rumah penginapan (hotel),
rumah makan, dan puing-puing bahan
bangunan serta besi-besi tua bekas
mesin-mesin atau kendaraan. Limbah
rumah tangga dapat berasal dari bahan
organik, anorganik, maupun bahan
berbahaya dan beracun. Limbah organik adalah limbah seperti kulit buah sayuran,
sisa makanan, kertas, kayu, daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Limbah yang berasal dari bahan anorganik, antara lain besi,
aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi.
Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme.
Akibat penguraian tersebut, kandungan oksigen dalam perairan juga menurun.
Menurunnya kandungan oksigen dalam perairan akan merugikan kehidupan
biota di dalamnya.
c.
Limbah P
ertanian
Air limbah pertanian sebenarnya ti-
dak menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan. Namun dengan digunakannya
fertilizer sebagai pestisida yang kadang-
kadang dilakukan secara berlebihan,
sering menimbulkan dampak negatif pada
keseimbangan ekosistem air. Pada sektor
pertanian juga dapat terjadi pencemaran
air. Terutama akibat dari penggunaan pupuk
dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti
insektisida dan herbisida.
Sumber: Biologi, 2010
Gambar 3.6 Sampah rumah tangga
Sumber: www.wikipedia.org
Gambar 3.7
Blooming algae
54
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
Limbah bahan berbahaya dan beracun, antara lain timbul akibat adanya
kegiatan pertanian. Kegiatan pertanian biasanya menggunakan obat-obatan
pembasmi hama penyakit seperti pestisida, misalnya insektisida. Selain itu,
kegiatan pertanian menggunakan pupuk, misalnya urea. Penggunaan pupuk
yang berlebihan juga dapat menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam,
sungai, waduk, atau danau. Pupuk yang tidak terserap ke tumbuhan akan terbuang
menuju perairan. Akibatnya, terjadi
blooming algae
atau tumbuh suburnya
ganggang di atas permukaan air. Tanaman ganggang ini dapat menutupi seluruh
permukaan air, sehingga mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke dalam
perairan tersebut. Akibatnya, proses fotosintesis
fitoplankton
terganggu dan kadar
oksigen yang terlarut dalam air menurun sehingga merugikan makhluk hidup lain
yang berada di dalamnya.
2. Dampak
Pencemaran
Air
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang
tidak menguntungkan bagi lingkungan, seperti hal-hal berikut.
a.
P
enurunan Kualitas Lingkungan
Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya,
pembuangan limbah organik dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme
atau kesuburan tanaman air, sehingga menghambat masuknya cahaya matahari
ke dalam air. Hal ini menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut
dalam air, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem di dalamnya.
b.
G
angguan Kesehatan
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai
penyakit. Tidak menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut mengandung
virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga bisa digunakan
sebagai sarang nyamuk dan lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit tertentu.
Berikut dijabarkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air.
Tabel 3.1
Hasil pengamatan lingkungan.
No.
Penyebab
Penyakit
1.
Virus
- Rota virus
- Virus hepatitis A
- Virus poliomyelitis
Diare pada anak
Hepatitis A
Poliomyelitis
55
Ilmu Pengetahuan Alam
No.
Penyebab
Penyakit
2.
Bakteri
- Vibrio cholerae
- E. coli
- Salmonella typhi
- Salmonella paratyphi
- Shigella dysenteriae
Kolera
Diare atau disentri
Tifus abdominale
Paratifus
Disentri
3.
Protozoa
- Entamoeba histolytica
- Balantidia coli
- Giardia Lamblia
Disentri amoeba
Balantidiasis
Giardiasis
4.
Metazoa
- Ascaris lumbricoides
- Clonorchis sinensis
- Diphyllobotrhium latum
- Taenia saginata/Solium
- Schistosoma
Ascariasis
Clonorchiasis
Dyphylobothriasis
Taeniasis
Schistosomiasis
Sumber : Kesehatan Lingkungan, 2005
c.
P
emekatan Hayati
Coba kamu pikirkan apabila suatu perairan tercemar oleh bahan beracun.
Bahan beracun itu dapat meresap ke dalam tubuh alga, atau mikroorganisme
lainnya. Selanjutnya, hewan-hewan kecil (zooplankton) akan memakan alga
tersebut, kemudian zooplankton akan dimakan oleh ikan ikan kecil dan ikan besar
akan memakan ikan yang kecil. Apabila ikan-ikan besar tersebut ditangkap oleh
manusia dan dimakan, maka bahan beracun tersebut akan masuk ke dalam tubuh
manusia. Zooplankton yang makan alga tidak hanya satu, tetapi banyak sel alga.
Dengan demikian, zooplankton tersebut sudah mengandung bahan beracun yang
banyak. Demikian juga halnya dengan ikan kecil yang memakan zooplankton, dan
ikan besar akan memakan ikan kecil tidak hanya satu. Makin banyak memakan
ikan-ikan kecil, maka makin banyak bahan pencemar yang masuk ke tubuh ikan
besar. Bagaimana dengan tubuh manusia jika sering makan ikan yang beracun
tersebut?
d.
M
engganggu Pemandangan
Kadang-kadang air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu
kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu pemandangan kota. Meskipun
air yang tercemar tidak menimbulkan bau, perubahan warna air mengganggu
pandangan mata kita. Hal ini tentu mengganggu kenyamanan dan keasrian kota.
56
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
e.
M
empercepat Proses Kerusakan Benda
Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah oleh bakteri
anaerob
menjadi gas yang dapat merusak seperti H
2
S. Gas ini dapat mempercepat
proses perkaratan pada besi. Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum
dibuang, air limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan Baku
Mutu Air Limbah.
Kegiatan 3.2 Mengetahui dampak pencemaran air
1.
Siapk
anlah tiga buah gelas bekas air mineral yang ukurannya sama
(200 mL).
2.
B
erilah label pada masing-masing gelas dengan menuliskan A, B,
dan C.
3.
Isilah masing-masing gelas dengan air miner
al sebanyak 150 mL
(mengukur air dengan menggunakan gelas ukur). Kalau tidak ada
gelas ukur, isilah dengan jumlah yang sama banyak.
4.
Siapk
anlah tiga ekor ikan kecil sejenis yang ukuran besarnya sama
(kamu dapat menggunakan ikan kecil apapun yang ukurannya sama
yang ada di daerahmu).
5.
Siapk
anlah detergen dan sendok kecil atau untuk lebih detail kamu
dapat menggunakan timbangan digital untuk mengukur jumlah
detergennya.
6.
A
mbillah satu sendok kecil detergen, lalu masukkan ke dalam gelas B.
7.
Lak
ukanlah hal yang sama dengan ukuran dua kalinya (dua sendok
kecil) detergen dan masukkan ke dalam gelas C.
8.
G
elas A tidak ditambahkan detergen.
9.
S
etelah semuanya siap, ambillah ikan kecil yang kamu siapkan, dan
masukkan ke dalam gelas masing-masing satu ekor.
10.
A
matilah apa yang terjadi pada ikan (kondisi) pada periode waktu
tertentu. Catatlah semua hasil pengamatanmu.
Laporkan hasil kegiatanmu. Presentasikan di depan kelas.
Ayo Kita Lakukan
57
Ilmu Pengetahuan Alam
3. Cara
Penanggulangan
Pencemaran
Air
Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan
tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan
organik biodegradable
(yakni bahan
organik yang dapat terurai oleh aktivitas makhluk hidup), meminimalkan bakteri
patogen, serta memerhatikan estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah
dapat dilakukan sebagai berikut (Sulistyorini, 2009).
a.
P
embuatan Kolam Stabilisasi
Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi
zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang
umum digunakan adalah kolam
anaerobik
, kolam
fakultatif
(pengolahan air
limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam
maturasi
(pemusnahan
mikroorganisme patogen). Kolam
stabilisasi
ini dapat digunakan oleh semua
kalangan karena mudah memilikinya dan murah harganya.
b.
IP
AL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan ini
dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
primary treatment
(pengolahan pertama),
secondary treatment
(pengolahan kedua), dan
tertiary treatment
(pengolahan
lanjutan).
Primary treatment
merupakan pengolahan pertama yang bertujuan
untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan)
dan bak sedimentasi.
Secondary treatment
merupakan pengolahan kedua yang
bertujuan untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan
zat organik dalam limbah.
Tertiary treatment
merupakan lanjutan dari pengolahan
kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat,
serta penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.
Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005
Gambar 3.8. Instalasi pengolahan air limbah
58
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
c.
P
engelolaan Excreta
Excreta
banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga.
Excreta
banyak
mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak dikelola dengan
baik,
excreta
dapat menimbulkan berbagai penyakit. Pengelolaan
excreta
dapat
dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau
septictank
yang ada di sekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan
secara kolektif.
Untuk mencegah meresapnya air limbah
excreta
ke sumur atau resapan air,
jamban yang dibuat harus sehat. Syaratnya, tidak mengotori permukaan tanah,
permukaan air dan air tanah di sekitarnya, tidak menimbulkan bau, sederhana,
jauh dari jangkauan serangga (lalat, nyamuk, atau kecoa), murah, dan diterima
oleh pemakainya. Pengelolaan
excreta
dalam
septictank
dapat diolah secara
anaerobik menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk
rumah tangga. Selain itu, pengelolaan
excreta
dengan tepat akan menjauhkan
kita dari penyakit bawaan air.
Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga khususnya, dapat
dilakukan upaya pengurangan sampah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh
Kistinnah (2009) bahwa cara menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak
menyebabkan polusi dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu
recycle
,
reuse
,
reduce
, dan
repair
.
1)
R
ecycle
(Pendaurulangan)
Proses
recycle
misalnya untuk sampah yang dapat terurai dijadikan
kompos. Kompos ini dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, sehingga
dapat diperoleh hasil yang baik. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan
kompos digunakan untuk pupuk.
2)
R
euse
(Penggunaan Ulang)
Proses
reuse
dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat
dimanfaatkan ulang. Misalnya botol bekas sirup dapat digunakan lagi untuk
menyimpan air minum.
3)
R
educe
Reduce
adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contoh-
nya jika akan berbelanja ke pasar atau supermarket, sebaiknya dari rumah
membawa tas. Janganlah meminta tas plastik dari toko atau supermarket
kalau akhirnya hanya dibuang saja.
59
Ilmu Pengetahuan Alam
4)
R
epair
Repair
artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya membuang sampah
tidak sembarangan, terutama tidak membuang sampah di perairan.
Pencemaran air sudah sangat memprihatinkan, sehingga membu-
tuhkan peran serta semua pihak untuk mengatasi dan mengurangi
pencemaran tersebut. Coba pikirkanlah.
Bagaimana kamu membantu mengatasi dan mengurangi
pencemaran air?
Ayo Pikirkan
C. Pencemaran
Udara
Udara adalah salah satu faktor abiotik
yang memengaruhi kehidupan komponen
biotik
(makhluk hidup). Udara mengandung
senyawa-senyawa dalam bentuk gas, di
antaranya mengandung gas yang amat
penting bagi kehidupan, yaitu oksigen.
Dalam atmosfer bumi terkandung sekitar
20% oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh
makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Oksigen berperan dalam pembakaran senyawa karbohidrat di dalam tubuh
organisme melalui pernapasan. Reaksi pembakaran tidak hanya terjadi di dalam
tubuh, namun kita pun sering melakukannya, seperti pembakaran sampah atau
lainnya.
Hasil samping dari pembakaran adalah senyawa karbon (CO
2
dan CO) yang
akan dibuang ke udara. Meningkatnya populasi makhluk hidup, maka proses
pembakaran pun semakin meningkat. Dengan demikian, konsentrasi senyawa
karbon di udara meningkat. Karbon dioksida amat penting bagi proses pembuatan
makanan (fotosintesis) bagi tumbuhan. Dengan demikian, peningkatan senyawa
karbon di udara dapat teratasi. Namun, dengan meningkatnya populasi manusia
menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal meningkat. Hal ini membuat
pembukaan ladang atau hutan untuk pemenuhan permintaan tempat tinggal
Sumber: www.pestaola.gr
Gambar 3.9. Polusi udara dari asap pabrik
60
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
ini. Belum lagi kasus
illegal loging
(penebangan liar) yang membuat populasi
tumbuhan berkurang. Padahal hasil dari pembentukan makanan melalui
fotosintesis menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Dengan demikian mulai terjadi kasus tentang pencemaran udara. Pencemaran
udara didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana udara mengandung senyawa-
senyawa kimia atau substansi fisik maupun biologi dalam jumlah yang
memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia, hewan, ataupun tumbuhan,
serta merusak keindahan alam serta kenyamanan, atau merusak barang-barang
perkakas (
properti
).
1.
Macam-macam
Pencemaran
Udara
a.
P
encemaran Udara Primer
Pencemaran udara ini disebabkan langsung dari sumber pencemar. Contohnya
peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran
oleh manusia.
b.
P
encemaran Udara Sekunder
Berbeda dengan pencemaran udara primer, pencemaran udara sekunder
terjadi disebabkan oleh reaksi antara substansi-substansi pencemar udara primer
yang terjadi di atmosfer. Misalnya, pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi
kimia partikel-partikel yang mengandung oksigen di udara.
2.
Faktor
Penyebab
Pencemaran
Udara
Beberapa kegiatan baik dari alam ataupun manusia menghasilkan senyawa-
senyawa gas yang membuat udara tercemar. Berikut ini adalah penyebab
pencemaran udara.
a.
A
ktivitas Alam
Aktivitas alam dapat menimbulkan pencemaran udara di atmosfer. Kotoran-
kotoran yang dihasilkan oleh hewan ternak mengandung senyawa metana yang
dapat meningkatkan suhu bumi dan akibatnya terjadi pemanasan global. Proses
yang serupa terjadi pada siklus nitrogen di atmosfer.
61
Ilmu Pengetahuan Alam
Selain itu, bencana alam seperti meletusnya gunung berapi dapat menghasil-
kan abu vulkanik yang mencemari udara sekitar yang berbahaya bagi kesehatan
manusia dan tanaman. Kebakaran hutan yang terjadi akan menghasilkan karbon
dioksida dalam jumlah banyak yang dapat mencemari udara dan berbahaya bagi
kesehatan hewan dan manusia.
b.
A
ktivitas manusia
Kegiatan-kegiatan manusia kini kian tak terkendali, kemajuan industri dan tek-
nologi membawa sisi negatif bagi lingkungan. Mengapa? Karena tidak ditangani
dengan baik. Berikut ini merupakan pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas
manusia.
1)
P
embakaran sampah.
2)
A
sap-asap industri.
3)
A
sap kendaraan.
4)
A
sap rokok.
5)
S
enyawa-kimia buangan seperti CFC, dan lain-lain.
3.
Dampak
Pencemaran
Udara
Pencemaran udara mengakibatkan kerugian bagi banyak organisme peng-
huni bumi. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara antara lain bagi
kesehatan, tumbuhan, efek rumah kaca, dan rusaknya lapisan ozon.
a.
K
esehatan
Terbukti bahwa kualitas udara yang menurun akibat pencemaran menimbulkan
berbagai penyakit. ISPA (infeksi saluran pernapasan) adalah salah satunya. Saluran
pernapasan merupakan gerbang masuknya udara ke dalam tubuh. Udara yang
kotor membawa senyawa-senyawa yang tidak baik bagi kesehatan. Tentu saja,
pengendapan-pengendapan logam yang terlarut pada udara dapat mengendap
di paru-paru dan dapat menimbulkan iritasi. Akibat yang lebih serius dari polusi
udara adalah emfisema, yaitu gejala kesulitan pengangkutan oksigen. Kadar
karbon monoksida yang terlalu banyak di udara (lebih banyak dari oksigen) dapat
menghambat pengikatan oksigen di dalam tubuh. Oleh karena itu tubuh akan
kekurangan oksigen, sehingga sesak napas, terjadi pusing, dan berlanjut pada
kematian apabila tidak ditangani dengan baik.
62
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
b.
B
agi Tumbuhan
Abu vulkanik dari meletusnya gunung berapi membuat udara tercemar dan
memicu terpicunya hujan asam. Hujan asam mengandung senyawa sulfur yang
bersifat asam. Kondisi asam ini dapat mematikan tanaman setempat. Oleh karena
itu kita sering menemui begitu banyak tanaman dan pohon yang rusak akibat
hujan asam atau abu vulkanik.
c.
E
fek Rumah Kaca
Konsentrasi karbon dioksida dan karbon monoksida yang tinggi di atmosfer
akan memicu terjadinya efek rumah kaca, yakni peningkatan suhu bumi. CO dan
CO
2
akan membentuk semacam lapisan yang akan menahan panas bumi keluar,
sehingga panas yang ditimbulkan bumi akan terkungkung di dalam seperti pada
rumah kaca.
d.
Rusak
nya Lapisan Ozon
CFC merupakan senyawa yang sering digunakan dalam produk-produk
pendingin (
freezer
, AC) dan aerosol. Ketika CFC terurai di atmosfer, maka akan
memicu reaksi dengan oksigen penyusun ozon. Dengan demikian, ozon akan
terurai yang menyebabkan lapisan ozon berlubang. Padahal lapisan ozon berfung-
si sebagai pelindung Bumi dari panas yang dipancarkan oleh Matahari. Sinar
UV yang dihasilkan oleh Matahari dapat memicu kanker, dengan adanya ozon,
masuknya sinar UV ini akan diredam sehingga dampak yang ditimbulkan lebih
sedikit. Sayangnya, pemanasan global yang kini terjadi salah satunya diakibatkan
oleh rusaknya lapisan ozon. Pada saat ini CFC untuk pendingin dan aerosol telah
diganti dengan bahan lain yang ramah lingkungan.
D. Pencemaran
Tanah
Ketika suatu zat berbahaya atau ber-
acun telah mencemari permukaan tanah,
maka pasti dapat menguap, tersapu air
hujan, dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah
kemudian mengendap sebagai zat kimia
Sumber: http//pencemarantanah.com
Gambar 7. Contoh pencemaran tanah
63
Ilmu Pengetahuan Alam
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung pada
kehidupan manusia, ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pencemaran tanah adalah suatu
keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
subpermukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(
illegal dumping
).
1. Faktor
Penyebab
Pencemaran
Tanah
Tidak jauh berbeda dengaa pencemaran air dan udara, pencemaran tanah
juga banyak sekali penyebabnya. Penyebab tersebut di antaranya limbah do-
mestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
a.
Limbah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah seperti pemukiman penduduk
(pedagang, tempat usaha, hotel dan lain-lain); kelembagaan (kantor-kantor
pemerintahan dan swasta); serta tempat-tempat wisata. Limbah domestik
tersebut dapat berupa limbah padat dan cair. Adapun perbedaan limbah padat
dan cair, yaitu sebagai berikut.
Limbah padat dapat berupa
senyawa anorganik yang tidak
dapat dimusnahkan atau diurai-
kan oleh mikroorganisme. Seperti
plastik, serat, keramik, kaleng-ka-
leng dan bekas bahan bangunan
yang menyebabkan tanah menjadi
kurang subur.
Limbah cair dapat berupa
tinja (feses), detergen, oli, cat. Jika
meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah
bahkan dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah.
64
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
Kedua limbah tersebut (padat dan cair) mempunyai dampak buruk bagi
tanah, hingga akhirnya dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup
tanpa kecuali kehidupan manusia itu sendiri. Apalagi untuk limbah padat yang
merupakan bahan pencemar yang akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan
datang. Bungkus plastik yang dibuang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin
akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sampah anorganik tidak
terbiodegra-
dasi
. Hal ini yang menyebabkan lapisan tanah
tidak dapat ditembus oleh akar tanaman
dan tidak tembus air, sehingga peresapan
air dan mineral yang dapat menyuburkan
tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di
dalam tanahpun akan berkurang. Akibatnya,
tanaman sulit tumbuh bahkan akan mati
karena tidak memperoleh makanan untuk
tumbuh dan berkembang.
b.
Limbah I
ndustri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah industri juga
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu limbah padat dan limbah cair.
Limbah industri berupa limbah
padat yang merupakan hasil bu-
angan industri berupa padatan,
lumpur, dan bubur yang berasal dari
proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula,
pulp
, kertas,
rayon,
plywood
, serta pengawetan
buah, ikan, daging, dan lain-lain.
Limbah industri berupa limbah
cair yang merupakan hasil peng-
olahan dalam suatu proses produksi.
Misalnya sisa-sisa pengolahan indus-
tri pelapisan logam dan industri ki-
mia lainnya. Tembaga, timbal, perak,
khrom, arsen, dan boron adalah
zat-zat yang dihasilkan dari proses
industri pelapisan logam seperti Hg,
Zn, Pb, dan Cd dapat mencemari
tanah.
Sumber: Buku Mari Belajar IPA
Gambar 3.11. Sampah menumpuk merupakan
pencemaran daratan
65
Ilmu Pengetahuan Alam
Hg, Zn, Pb, dan Cd merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikro-
organisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
c.
Limbah P
ertanian
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bermatapencarian sebagai petani. Akan tetapi, karena ketidaktahuan, tidak sedikit
petani yang menggunakan pupuk sintetik melebihi ketentuan, atau caranya tidak
tepat. Akibatnya, limbah pertanian yang berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah atau tanaman tanah tercemar. Misalnya, pupuk urea dan
pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus
menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah. Akibatnya, kesuburan
tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara
tanah semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama
tanaman, tetapi juga mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal
kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu,
penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman
kebal terhadap pestisida tersebut
2. Dampak
Pencemaran
Tanah
Semua pencemaran pasti akan merugikan makhluk hidup terutama manusia.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena. Contohnya
saja kromium berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi. Raksa dan siklodiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena akan mengakibatkan kerusakan
pada hati ditandai seperti keracunan. Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung
klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem
saraf pusat. Ada beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit untuk paparan kimia yang telah
disebutkan di atas. Pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
66
Kelas VII SMP/MTs
Semester 2
Selain kesehatan manusia yang terganggu, pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun dan berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan Arthropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya, perubahan ini dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, dapat memberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan
jika efek kimia pada bentuk kehidupan tersebut rendah, maka bagian bawah
piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan
akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak
dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan,
dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
3. Cara
Penanggulangan
Pencemaran
Tanah
Berikut ini ada dua cara utama yang dapat dilakukan apabila tanah sudah
tercemar, yaitu
remediasi
dan
bioremediasi
.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau
on-site
) dan ex-
situ (atau
off-site
).
67
Ilmu Pengetahuan Alam
Pembersihan
on-site
adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah. Pembersihan ini terdiri atas
venting
(injeksi), dan
bioremediasi
.
Pembersihan
off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya adalah, tanah tersebut disimpan di bak
atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site
ini jauh lebih
mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi
adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur
vesikular arbuskular mikoriza (vam)
. Jamur vam dapat berperan langsung maupun
tidak langsung dalam remediasi tanah. Jamur tersebut dapat berperan langsung
karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah. Jamur tersebut
tidak dapat berperan langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain, seperti bakteri tertentu, jamur, dan sebagainya.